RSS

Disbudparpora Kulon Progo selenggarakan audisi kontingen kethoprak

ilustrasi
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan audisi kontingen kethoprak untuk menyemarakkan festival kethoprak tingkat provinsi. 

“Kegiatan audisi akan dilaksanakan pada Minggu (28/8) mulai 08.30 WIB di Gedung Kesenian Wates,” kata Kepala Disbudparpora Kulon Progo, Eko Wisnu Wardana di Wates, Kamis.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam audisi ini, khususnya kelompok-kelompok kesenian kethoprak yang ada di wilayah Kulon Progo.

Kami mengharapkan partisipasi dari masyarakat kelompok-kelompok kesenian kethoprak di daerah ini,” katanya. Ia mengatakan, peserta audisi berasal dari masing-masing kecamatan se-Kulon Progo, yaitu sebanyak lima peserta dengan komposisi tiga putra, dua putri atau empat putra dan satu putri.

“Audisi kontingen Kethoprak Kulon Progo ini dirancang sebagai media penjaringan dan penyaringan pemain kethoprak muda yang tersebar di seluruh wilayah Kulon Progo. Hal ini ditempuh sebagai upaya regenerasi dan penyiapan kontingen kethoprak yang berkualitas tanpa harus mengesampingkan aspek pemerataan,” katanya.

Di sisi lain beberapa tahun ini, kata dia, Kontingen Kethoprak Kulon Progo berhasil meraih juara umum sehingga memacu semangat untuk mempertahankan predikat itu bagi Disbudaparpora beserta para seniman Kulon Progo.

“Disbudparpora dan pelaku seni Kulon Progo memiliki misi sama yakni melestarikan budaya adiluhung dan mempertahankan prestasi serta mengembangkan kethoprak kontemporer yang dapat dinikmati semua kalangan,” katanya. Ia mengatakan, bagi masyarakat atau peserta audisi yang ingin meminta keterangan lebih lanjut dimohon menghubungi Wruhantoro atau Bambang Eko dari Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kulon Progo.

“Kami akan melayani bagi calon peserta audisi kethoprak, dan kami berharap partisipasi semua lapisan masyarakat dan pelaku seni,” katanya.

(sumber: wartadunia.com)

Mantap! Wajib Sekolah Inklusi di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, WATES - Semua sekolah di Kabupaten Kulonprogo wajib menerima siswa dengan kebutuhan khusus (ABK). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Sri Mulatsih saat ditemui Tribun Jogja, Selasa (9/8/2011).

Menurutnya, kebijakan ini diambil untuk mengakomodir anak berkebutuhan khusus di semua wilayah Kulonprogo. Kalau dinas menentukan sekolah inklusi hanya di wilayah-wilayah tertentu maka kurang bisa mengakomodir anak berkebutuhan khusus yang rumahnya jauh dari lokasi sekolah inklusi.

"Biasanya anak yang berkebutuhan khusus jarang yang mau bersekolah di tempat yang jauh dari rumahnya," katanya. Sri mengatakan, dengan mewajibkan semua sekolah untuk menerima anak berkebutuhan khusus ini diharapkan semua anak yang memiliki kebutuhan khusus bisa bersekolah sehingga program wajib belajar bagi anak usia sekolah bisa terwujud.

Sebelum memutusakan kebijakan ini, Sri mengaku kalau sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi terutama bidang sekolah luar biasa mengenai terbatasnya pengajar. Dalam koordinasi itu, Disdik Provinsi siap untuk membackup pengajar dengan mengirimkan guru ke sekolah-sekolah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.

"Kan untuk mengajari anak yang memiliki kebutuhan khusus ini tidak semua guru bisa sehingga kami berkoordinasi dengan provinsi. Kalau hanya mengenai hal-hal tertentu mungkin masih bisa di tangani oleh guru pelajaran yang ada di sekolah tersebut namun untuk kasus seperti siswa tunanetra harus diajari oleh orang khusus,"jelasnya.

Sri menambahkan, untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus juga diberi keistimewaan dalam menentukan nilai ketuntasan belajar. Ketuntasan nilai belajar ini disesuaikan dengan kemampuan setiap anak.

"Anak yang memiliki kebutuhan khusus tidak harus mengikuti kurikulum seperti anak normal tetapi bisa disesuaikan dengan kemampuannya,"ucapnya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, Budi Wibowo mengatakan pemerintah daerah siap mengakomodir anak berkebutuhan khusus. Bentuk perhatian ini akan diwujudkan dengan membuat peraturan bupati yang mengatur pembentukan sekolah inklusi.(Tribunjogja.com)

Editor : krisna

SEGERA DIBANGUN PANTI MULTIGUNA

(sumber ilustrasi: anakbersinar.com)
Kulon Progo, Pelita
Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun panti multiguna untuk menampung anak telantar, orang gila, dan tunawisma.

"Di panti multiguna ini anak-anak telantar dan tunawisma akan mendapat pelatihan keterampilan supaya mereka dapat hidup mandiri di tengah masyarakat," kata Kepala Bidang Sosial, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulon Progo Arief Prastowo di Wates, Rabu (3/8).la mengatakan, dana untuk membangun panti multiguna tersebut sekitar Rpl,5 miliar, dan sudah diajukan kepada Kementerian Sosial. "Selain itu, kami sudah menganggarkan dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2011 untuk menyelesaikan pembuatan perencanaan teknis sehingga rumah panti multiguna dapat mulai dibangun pada 2012, meski hanya bangunannya," katanya.

Saat ini pihaknya bekerja sama dengan pondok pesantren dan rumah yatim piatu untuk menampung anak telantar agar mereka tidak menimbulkan masalah sosial. "Sebagian besar anak-anak telantar dibina dan diasuh di pondok pesantren dan rumah yatim piatu. Ini cara untuk mengatasi masalah sosial di Kulon Progo," kata Ia mengatakan, jumlah anak telantar di Kulon Progo menurun setiap tahun meski tidak banyak karena keluarga mereka secara perlahan mengalami perbaikan tingkat ekonomi dan kesejahteraan.

Tada 2009, jumlah anak telantar mencapai 8.150 anak, tapi pada 2010 mengalami penurunan menjadi 8.070 karena ada perbaikan taraf ekonomi keluarga," katanya. Jumlah anak telantar di Kulon Progo mencapai 8.070 anak usia lima hingga 18 tahun.

Menurut dia, yang dimaksud dengan anak terlatar yakni anak yang mengalami masalah akibat kemiskinan keluarga, perceraian orang tua, dan korban kekerasan. "Sebagian besar anak telantar di Kulon Progo berasal dari keluarga miskin dan karena perceraian orang tua, ehingga mereka tidak mendapatkan kehidupan semestinya dan tidak mendapat asupan makanan maksimal," katanya, (djo)

(sumber:  Bataviase.co.id)

KUMPUL BOCAH


Masih dalam rangka memperingati HAN 2011, tanggal 31 Juli 2011 lalu FAKP bekerjasama dengan 6 sanggar anak di Kulonprogo dan SOS Children’s village mangadakan acara KUMPUL BOCAH yang bertempat di Joglo Perjuangan, Ngestiharjo,Wates.
            Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 teman-teman kita dari Sanggar Harmoni. Sanggar Bunga Padi, Sanggar Anak Clapa Ceria, Sanggar Jogo Luhur, Sanggar Swara Nusa, dan Balai Turus Becik. Acaranya berlangsung sangat meriah kawan! Ada pentas seni dari sanggar Jogo Luhur dan Balai Turus Becik dengan tari-tariannya, Sangar Bunga Padi dengan music kreatifnya, dan Sanggar Harmoni dengan gerak dan laagunya. Nah, sebagai kegiatan iti dari acara ini yaitu outbond. Seluruh peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok yang kemudian berjalan menyusuri jalan kampong sambil melakukan berbagai permainan yang ada di beberapa pos sepanjang  perjalanan. Meskipun cuaca terik dan melelahkan, tapi teman-teman kita itu sangat semangat dan menikmatinya lho..
            Di penghujung acara rupanya ada tamu istimewa  yang hadir tanpa diduga-duga, yaitu Bapak Bupati kita H. Toyo Santoso Dipo. Teman-teman kita sungguh sangat gembira dan saling berebut untuk berfoto bersama beliau Kesempatan langka nih…
            “ Anak-anak Kulonprogo harus punya cita-cita setinggi-tingginya, karena tanpa cita-cita hanya seperti manusia yang hidup tapi jiwanya telah mati,hidup juga kurang bermanfaat.” Itulah salah satu pesan pak bupati ketika beliau memberikan pesan-pesan untuk para peserta aar anak Kulonprogo bisa menjadi anak-anak yang berkualitas.Amiin..

(oleh: Trifani)